Sabtu, 07 Juli 2007
Info Buku: "Negara adalah kita"
Negara Adalah KitaAnggota FBB Prakarsa RakyatPenerbit : Perkumpulan Praxis dan Forum Belajar BersamaISBN : 979-1158-12-62006 508 hlm (baca yach........)
sinopsis:
Ketika Negara menjadi angkuh, melawan adalah hak. Petikan kata itu bukanlah isapan jempol semata karena hal ini telah terjadi sejak dahulu hingga saat ini, dimana rakyat ditindas dengan mengatasnamakan Negara. Sangatlah wajar jika kemudian rakyat melakukan perlawanan karena Negara adalah rakyat dan rakyat adalah Negara.Nampaknya, jejak langkah kolonial penjajah asing memperlakukan pribumi menjadi pedoman para penguasa lokal dalam menjalankan roda negara. Cara-cara eksploitatif, manipulatif, bahkan secara terang-terangan menghilangkan nyawa rakyat merupakan ’trademark’ yang secara terus menerus berlangsung hingga detik ini. Akhirnya, rakyat tak kuasa berdiam diri. Karena nyatanya penjajahan oleh bangsa sendiri tidak kurang mengerikan dibanding oleh orang asing. Perlawanan pun bermunculan dimana-mana, mulai dari tingkat nasional sampai ke pelosok-pelosok negeri. Tidak hanya oleh kelompok-kelompok terpelajar seperti pada masa menjelang kemerdekaan, tetapi kini perlawanan langsung dipelopori para petani, buruh, pedagang eceran, mahasiswa, bahkan ibu-ibu rumah tangga.
Menurut tim editor buku ”Negara Adalah Kita: Pengalaman Rakyat Melawan Penindasan”, tumbuhnya gerakan perlawanan rakyat di sejumlah daerah setidaknya menandai dua hal penting yakni dicabiknya kedaulatan rakyat serta tumbuhnya kesadaran rakyat akan hak. Negara pada hakekatnya rakyat, yang keberadaannya ditentukan oleh seberapa besar rakyat berdaulat. Ketika rakyat tidak bisa lagi berdaulat atas dirinya dan kehidupannya sementara pada satu sisi kesadaran rakyat akan hak-haknya mulai tumbuh maka bukan tidak mungkin perlawanan-perlawanan merebut hak rakyat terjadi. Tanpa kesadaran rakyat akan haknya, penindasan dan perebutan hak rakyat sering tidak dianggap sebagai persoalan penting bagi kedaulatan rakyat. Itulah mengapa sejumlah kasus-kasus perlawanan rakyat yang muncul seringkali terlambat setelah negara dengan cukup leluasa mencabik-cabik kedaulatan rakyat.
Sayangnya, perlawanan rakyat merebut hak-haknya seringkali dicap sebagai gerakan pemberontakan melawan negara. Sehingga yang terjadi setiap penyelesaian konflik selalu menggunakan cara-cara kekerasan tanpa memperdulikan keberadaan rakyat. Negara terlalu angkuh untuk mau melihat sisi lain dari munculnya perlawanan rakyat.Kumpulan artikel dalam buku tersebut secara gamblang memaparkan kisah-kisah pergerakan rakyat dari berbagai daerah dengan segala permasalahannya. Dengan demikian buku ini sangat berarti dalam menginspirasi kelompok-kelompok rakyat di komunitas lain untuk melakukan hal serupa. Bahwa hak-hak rakyat perlu diperjuangkan, tidak hanya menunggu kebaikan penguasa. Buku ini juga dapat menjadi informasi komprehensif mengenai fenomena perlawanan rakyat di berbagai sisi kehidupan.
day_kasep
 
posted by uday_kasep at 17.53 | Permalink |


0 Comments: